Jurnal Penelitian Pendidikan Sejarah UHO

The Analysis Of Batak Toba Tribal Wedding Traditions In The Overseas Lands Of Ngabang Sub-District Landak Regency

2023-02-16T08:30:18+00:00

The purpose of writing this article is an effort to made introducing the culture of the Batak people in overseas lands, especially in Ngabang District. The method used to writing this article is a qualitative method by the form of ethnographic research. The data collection techniques used are by observation and interviews. The Data collection tools used are by observation and interview instruments. The analysis technique used is a triangulation technique that focusing on sources and techniques. The research results 1). Batak tribal marriages in Ngabang District are still maintained with the philosophy of Dalihan Na Tolu, 2). Differences in Batak marriages in overseas and their homeland are caused by the different of views or adaptability to the environment in overseas land and time efficiency, 3). The efforts to preserve culture by the Batak tribe in overseas are the introduction of culture to their children and providing advice and input to new generations about their traditions. The wedding procession for the Batak tribe in Ngabang District includes: Marhusip, Marhata Sinamot, Marria Raja, Martuppol, Blessing, Traditional Festival and Mangihut Diampang

This research THE INFLUENCE OF LEARNING STYLE OF TALKING STICK COOPERATIVE FOR MOTIVATION AND STUDENT LEARNING ACHIVEMENT ON HISTORICAL SUBJECT TO 10TH GRADE STUDENT SENIIOR HIGH SCHOOL NUMBER 16 PALEMBANG

2023-02-16T00:15:24+00:00

This research is entitled " The Influence of the Implementation of the Talking Stick Type Cooperative Learning Model on Students' Motivation and Learning Outcomes in History Subjects in Class X Senior High School number 16 Palembang ". The formulation of the problem, among others, is to see whether there is an effect of the talking stick type cooperative learning model on the motivation and learning outcomes of students in history subjects in class X Senior High School number 16 Palembang. This research was carried out on May 9 - June 6, 2022. The method applied in this study was a quasi-experimental method whose application only used one sample as the experimental class. The sample used as the experimental class was class X IPA 2 which was selected based on simple random sampling technique as the determination of the research sample. The data collection techniques in this study used pre-questionnaire and post-questionnaire tests as well as pretest and posttest. In this study, the prerequisite data analysis techniques used were data normality test techniques, data homogeneity tests, data linearity tests and simple regression tests with a significance level of F_calculate > F_tabel with a level of = 0.05. The results of the calculation of the questionnaire data obtained F_calculate > F_tabel or F_calculate = 21.81 > F_tabel = 4.10. And the results of the calculation of the test data obtained F_calculate > F_tabel or F_calculate= 32.90 > F_tabel = 4.10. Thus, it can be concluded that the talking stick cooperative learning model has an effect on student motivation and student learning outcomes in history subjects in the class of Senior High School number 16 Palembang.

Keywords: Experimental research, Talking Stick Learning Model, Motivation, Learning Outcomes, History Learning

IMPROVING STUDENT ACTIVITIES AND LEARNING OUTCOMES IN ISLAMIC RELIGIOUS EDUCATION AND CHARACTERISTICS THROUGH THE IMPLEMENTATION OF TYPE THINK PAIR SHARE (TPS) COOPERATIVE LEARNING

2023-05-28T14:08:08+00:00

Abstract: This study aims to: (1) describe data about increasing student learning activities in Islamic Religious Education and Moral Education lessons, (2) describe data about student learning outcomes in Islamic Religious Education lessons. This research was carried out at SMP Negeri 10 Kendari in the Odd Semester of the 2022/2023 Academic Year. The subjects of this study were students of grade 7.3 at SMP Negeri 10 Kendari. The factors studied were the quality of the process (teacher and student behavior) and student learning outcomes. This research includes Classroom Action Research (CAR). This research procedure includes the stages, namely: planning, implementation, observation, evaluation and reflection. Data collection techniques are observation/direct observation, field notes, documentation and written tests. The research data were analyzed using descriptive-quantitative techniques. The success of action research can be seen from two sides, namely the process aspect and the results aspect (grades) of students. In terms of the learning process, the action is categorized as successful if the majority (80%) of students are active in the learning process by using the Think Pair Share (TPS) Cooperative Learning strategy. In terms of learning outcomes, if 80% of students have scored ≥ 80, based on the results obtained in the research, it shows that: (1) Think Pair Share (TPS) Cooperative Learning can increase student learning activities in PAI and Moral Education learning in Class 7.3 SMP Country 10 Kendari. This is indicated by the increasing number of student participation in learning activities in each cycle, namely in cycle I the average student activity was 64.1% while in cycle II the average student activity increased to 85.0 with an increase point of 20.9 ., (2) Cooperative Learning type Think Pair Share (TPS) can improve student learning outcomes in Class 7.3 SMP Negeri 10 Kendari. This is indicated by an increase in student learning outcomes from their achievement in the pretest evaluation with an average of 67.5 increasing to 73.3 after receiving Think Pair Share (TPS) cooperative learning in cycle I, and increasing again after learning improvements were held in cycle II to 81.4 with an increase of 8.1 points.

PELESTARIAN SARUNG TENUN PADA MASYARAKAT DI DESA BALASUNA KECAMATAN KALEDUPA KABUPATEN WAKATOBI

2022-12-12T06:52:22+00:00

Abstrak: Tujuan Peneltian ini adalah : 1) Untuk menjelaskan proses pembuatan sarung tenun tradisinonal di Desa Balasuna Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi. 2) Untuk menjelaskan motif dan makna simbol sarung tenun pada masyarakat di Desa Balasuna Kecamatan Kaledupa. 3) Untuk Mendeskripsikan upaya pelestarian budaya sarung tenun tradisional pada masyarakat di Desa Balasuna Kecamatan Kaledupa. Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: 1) teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. 2) Teknik analisis data, melalui reduksidata melalui penyajian data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Proses pembuatan sarung tenun tradisional di Desa Balasunan Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi yaitu dilakukan dengan tiga tahap, yaitu a) proses persiapan benang b) proses menenun c) proses tahap akhir. Selain itu proses pembuatannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit, orang orang terdahulu memintal benang sendiri, warnanya pun masih menggunakan bahan tradisional dari buah buahan hutan, batang pohon ataupun akar akar yang dikeringkan kemudian ditumbuk sampai halus. Namun sekarang para penenun membeli benang dan pewarna dari para penjual yang ada di pasar tradisional Wakatobi. 2) Motif dan makna simbol sarung tenun pada masyarakat di Desa Balasuna Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi digolongkan kedalam motif geometris yang terdiri dari unsur unsur garis lurus, garis zigzag, dan garis melengkung.komposisi garis garis simetris berupa garis lungsi dan garis pakan yang saling menyilang membentuk pola kotak kotak seperti papan catur. Beberapa motif di Desa Balasuna, yaitu a) motif Kasopa Jupu, b) motif posiku, c) motif rante, d) motif Ra Atiba dan e) motif Pa’a. 3) Upaya Pelestarian Sarung Tenun Tradisional Pada Masyarakat Di Desa Balasuna Kecamatan Kaledupa Kabupaten Wakatobi yaitu (1) memodifikasi kain tenun dan dapat dikolaborasi dengan tenun karena jenis disetiap daerah berbeda, (2) menggunakan kain tenun dengan cara memakai kain tradisional di acara-acara resmi dan (3) meggali, mengkaji dan mengaktualisasikan tenun yaitu dengan cara mempromosikan tentang dasar sarung tenun tradisional khas wakatobi.

Kata Kunci : Pelestarian, Proses Pembuatan, Motif, Makna Simbol.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI KELAS XI IPS-2 SMA NEGERI 2 KALEDUPA

2023-08-18T02:18:51+00:00

Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Untuk meningkatkan efektivitas mengajar guru sejarah kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Kaledupa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, 2) Untuk meningkatkan aktivitas belajar sejarah pada siswa kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Kaledupa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning, 3) Untuk meningkatkan hasil belajar sejarah pada siswa kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Kaledupa melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2022 di SMA Negeri 2 Kaledupa pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Prosedur penelitian ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Efektivitas mengajar guru sejarah kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Kaledupa mengalami peningkatan dengan persentase pada siklus I sebesar 62% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 92%. Hal ini telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini, yakni sebesar 90%. 2) Aktivitas belajar sejarah pada siswa kelas XI IPS-2 SMA Negeri 2 Kaledupa mengalami peningkatan dengan persentase pada siklus I sebesar 54% dan mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 92%. Hal ini telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini, yakni sebesar 90%. 3) Hasil belajar sejarah pada siswa kelas XI IPS-2 SMA 2 Kaledupa pada siklus I secara klasikal persentase ketuntasan sebesar 61% dengan nilai rata-rata 68. Sedangkan pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 90% dengan nilai rata-rata 87. Hal ini telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan dalam penelitian ini, yakni sebesar 80%.

Kata Kunci: Penerapan, PBL, Hasil Belajar

SEJARAH DESA BUTON KECAMATAN BUNGKU SELATAN KABUPATEN MOROWALI (1995-2020)

2023-08-15T02:09:15+00:00

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) untuk menjelaskan latar belakang terbentuknya Desa Buton Kecamatan Kecamatan Bungku Selatan (1995), 2) untuk menguraikan perkembangan Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan (1995-2020), dan 3) untuk mendeskripsikan kondisi kehidupan sosial ekonomi dan budaya penduduk Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan di masa kini (2020). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah menurut Kuntowijoyo, yang terbagi lima tahapan yaitu: 1) Pemilihan topik, 2) Pengumpulan Data, 3) Verifikasi (kritik sejarah), 4) Interpretasi Data, 5) Penulisan Sejarah (historigrafi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terbentuknya Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan Kabupaten Morowali yang dulunya bernama Desa Gusumotaha dibentuk karena beberapa faktor yakni faktor keadaan penduduk, faktor keadaan ekonomi, dan faktor keadaan budaya. (2) Perkembangan Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan (1995-2020) terjadi perkembangan yang cukup signifikan dimana adanya perhatian pemerintah yang memprioritaskan sarana dan prasarana di Desa Buton seperti program rumah bantuan bagi masyarakat dengan kategori miskin. Kemudian dilakukan pembangunan Balai Desa, Kantor Desa, dan Masjid serta fasilitas lainnya. Desa Buton ini kemudian terjadi peningkatan perekonomian masyarakat yang dimana lahan pertanian dan perkebunan serta hasil laut bagi masyarakat mulai diperhatikan pemerintah sehingga bisa membantu perekonomian masyarakat dengan mengandalkan potensi yang ada. Jumlah penduduk Desa Buton juga saat ini terus mengalami peningkatan dalam jumlah dan kualitas SDM yang lebih maju dengan tingkat pendidikan rata-rata pada tingkat SMA. (3) Kehidupan sosial ekonomi dan budaya penduduk Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan di masa kini (2020), dapat dilihat dalam kehidupan sosial terjalin dengan baik karena adanya hubungan saling ketergantungan dan interaksi sosial dengan masyarakat sekitar, seperti adanya kerjasama dalam bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar dan kegiatan-kegiatan lainnya. Kehidupan ekonomi industri dan perdagangan penduduk di Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan, memanfaatkan hasil pertanian dengan mengolah hasil pertanian. Dalam kebudayaan proses hubungan sosial dapat terjadi karena adanya pernikahan serta acara pingitan di Desa Buton Kecamatan Bungku Selatan.

Kata Kunci: Sejarah, perkembangan, sosial ekonomi

PEMANFAATAN MEDIA BIG BOOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA KELAS V SD NEGERI 11 ANGATA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KABUPATEN KONAWE SELATAN

2023-08-20T13:01:46+00:00

ABSTRAK: Tujuan Penelitian 1) Untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa dalam mata pelajaran IPS di kelas SD Negeri 11 Angata melalui pemanfaatan media Big Book. 2). Untuk meningkatkan kemampuan literasi siswa kelas V SD Negeri 11 Angata pada mata pelajaran IPS dengan mengunakan prosedur dan tata cara yang sesuai dengan karakteristik siswa.3) Untuk menjadikan media Big Book sebagai alternatif untuk mengurangi tingkat keterlambatan kemampuan literasi pada siswa kelas V SD Negeri 11 Angata. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 11 Angata Kabupaten Konawe Selatan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, Dokumentasi, Wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran Big Book memiliki peran penting dalam meningkatkan kemampuan membaca dalam memahami mata pelajaran IPS kelas V SD Negeri 11 Angata kabupaten Konawe Selatan. Hal ini di buktikan dengan evaluasi membaca dimana terdapat perbedaan kemampuan membaca siswa antara siklus I dan II. Pada siklus I kemampuan membaca siswa mencapai 85,7% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 92,1%. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata nilai siswa, terdapat perbedaan peningkatan nilai rata-rata siswa dimana sebelum diterapkannya media Big Book nilai rata-rata siswa hanya mencapai 65,9 dan belum memenuhi standar KKM yang ditetapkan oleh sekolah ≤75 sedangkan setelah di tetapkannya media Big Book nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 86,8 dan telah memenuhi standar KKM yang di tetapkan oleh sekolah. Dengan demikian memperkuat kesimpulan bahwa media pembelajaran Big Book berpengaruh pada kemampuan literasi siswa kelas V SD Negeri 11 Angata kabupaten Konawe Selatan.

PELESTARIAN BARUGA SEBAGAI TEMPAT PERKUMPULAN MASYARAKAT ADAT DI DESA BAHARI KECAMATAN SAMPOLAWA KABUPATEN BUTON SELATAN

2023-08-20T13:28:01+00:00

Abstrak: Penelitian ini Tujuan dalam penelitian ini adalah: 1) Untuk mendeskripsikan eksistensi Baruga sebagai tempat perkumpulan masyarakat adat di Desa Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. 2) Untuk mendeskripsikan cara pelestarian Baruga sebagai tempat perkumpuan masyarakat adat di Desa Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. 3) Untuk mendeskripsikan fungsi pelestarian Baruga di Desa Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Sedangkan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini adalah credibility, transferability, dan dependability. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Eksistensi Baruga sebagai tempat perkumpulan masyarakat adat Desa Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan adalah: (a) Eksistensi atau keberadaan Baruga merupakan pusat musyawarah yang hingga saat ini masyarakatnya menganggap bahwa Baruga sebagai tempat bermusyawarah dalam membahas permasalahan adat dan masyarakat, dan (b) Eksistensi atau keberadaan Baruga di Desa Bahari sangatlah penting dalam menerapkan nilai-nilai adat-istiadat, kesopanan, tata krama sehingga di setiap tahunnya itu dilakasanakan kegiatan ritual baruga. 2) Cara pelestarian Baruga sebagai tempat perkumpulan masyarakat adat di tengah modernisasi pada masyarakat Desa Bahari Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan adalah: (a) Pelestarian Baruga dilakukan setiap tahun yang selama setiap tahun diadakan kegiatan yang dikenal dengan pitakaa dimana dilakukan selama 7 malam terus membahas berbagai macam permasalahan, (b) Pelestarian Baruga dilakukan juga dengan cara mengadakan pertunujukkan beberapa tarian seperti tarian batanda, tarian lariangi, tarian gule-gule, tarian ngibi, tarian mangaru dan pencat silat. 3) Fungsi pelestarian Baruga di Desa Bahari Kecamatan Sampolwa Kabupaten Buton Selatan adalah adalah: (a) Sebagai tempat permusyawaratan dalam membahas berbagai macam masalah yang terjadi di dalam masyarakat dan (b) Fungsi Baruga sangat penting bagi masyarakat karena di Baruga selalu menerapkan nilai-nilai budaya, kesopanan dan beretika.

GERAKAN TANAM SAYUR IBU-IBU DALAM MENUNJANG PEMENUHAN KEBUTUHAN RUMAH TANGGA DI DESA RANOEYA KECAMATAN WAWOTOBI KABUPATEN KONAWE (1999-2021)

2023-08-29T14:25:09+00:00

ABSTRAK: Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) Untuk menguraikan latar Belakang diadakannya gerakan tanam sayur mayur sebagai sumber penghidupan unggulan masyarakat Ranoeya Kecamatan Wawotobi. (2 Untuk mendeskripsikan proses perkembangan gerakan tanam sayur mayur sebagai sumber penghidupan unggulan masyarakat Ranoeya Kecamatan Wawotobi. (3) Dampak perkembangan gerakan tanam sayur sebagai sumber penghidupan unggulan Masyarakat Ranoeya Kecamatan Wawotobi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah menurut Hadara yang terdiri atas lima tahapan, yaitu : (1) Tahap pemilihan topik dan penetapan judul, (2) Tahap heuristik, (3) Tahap kritik sumber, (4) Tahap Interpretasi, (5) Tahap Historiografi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Latar belakang diadakannya gerakan tanam sayur mayur sebagai sumber penghidupan unggulan masyarakat di Desa Ranoeya Kecamatan Wawotobi yaitu salah satu bentuk usaha masyarakat untuk memanfaatkan lahan dengan menanam tanaman sayuran yang di jadikan sebagai sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga (2) Proses diadakannya gerakan tanam Sayur Mayur sebagai Sumber Penghidupan Unggulan Masyarakat di Desa Ranoeya Kecamatan Wawotobi merupakan salah satu aktivitas masyarakat di Desa Ranoeya Kecamatan Wawotobi yang dilakukan oleh Ibu-ibu untuk memasarkan sayur mayur untuk dijual pada konsumen. Perdagangan yang terjadi dimulai pedagang pengumpul maupun pedagang ecer. Selain dibeli oleh konsumen secara langsung, sayur dari pedagang keliling yang dibeli oleh pedagang sayuran kemudian dijual kepada konsumen dari rumah ke rumah, konsumen yang membeli di pedagang sayur keliling merupakan konsumen yang rumahnya jauh dari pasar atau konsumen yang jauh dari pasar atau konsumen yang tidak memiliki kendaraan menuju pasar. (3) Dampak gerakan tanam sayur mayur pada Masyrakat di Desa Ranoeya Kecamatan Wawotobi terdiri dari dua yaitu dampak ekonomi dan dampak ekonomi terhadap keluarga.

Kata Kunci: Perkembangan, dampak, gerakan, tanam sayur.